Oleh: H.F. Merdeka
Tengah malam, 22 Juni 2008
Krik...krik...krik...
Aku tak bisa setegar dua menit yang lalu, ketika air mata masih di dalam tubuhku
Krik...krik...krik...
Aku teringat ayahku, ibuku
kakak-kakakku,
adikku, dan satu sahabat perempuan yang lagi memusuhiku
Krik...krik...krik...
Malam ini, sebagai pengantar tidurku
Kuserahkan segenap air mata untuk mereka
Krik...krik...krik...
Ah... tak bisakah jangkrik itu berhenti sejenak?
No comments:
Post a Comment