Oleh: H.F. Merdeka
Sampaikan dengan sajak
Kami adalah kumpulan orang dungu yang mencoba menyelami sastra
Beribu kebodohan kami tumpuk-tumpuk di atas kertas puisi
Aku dengan segala egoku yang menceracau
Sedangkan mereka, mungkin, dengan segala emosi atau kelembutan mereka
Tentu saja dibalut dengan kebodohan yang indah, setidaknya bagi kami
Terpikir, kami tak lebih dari satu lingkaran suara yang bisa ilang kapan saja
Di suatu tempat yang kecil yang disebut blog, kami menyuarakan suara yang bisa ilang kapan saja itu.
Itu benar-benar ilang
Tentu saja, kami tak sehebat Kahlil yang mampu terbang ke seluruh penjuru dunia dengan sayap-sayap patahnya
Dan tentu saja, kami tak sehebat penyair yang kalian sebut si binatang jalang itu
Kami, seperti yang mereka tau, tiga bocah ingusan yang berusaha bernafas sastra antara dengus ingusnya.
Husgh...
Lagi-lagi dengan kebodohannya
Tapi lihatlah!
Setidaknya kami masih bisa bertahan dengan kebodohan kami
"Ini bukan masalah sebanyak apa kita memukul. Tapi, sebanyak apa kita menerima pukulan dan mampu terus melangkah maju."
Seperti itulah pesan yang kudapat dari Rocko
Dan kau telah lihat betapa bodohnya sajak ini
Aku tau kau tau
Bahkan untuk bertukar link saja, kau bisu
Pasti kau sudah tau bahwa kami tak lebih dari satu lingkaran suara yang bisa ilang kapan saja
Kau pikir "mereka tak ada gunanya!"
Iya
ReplyDeleteTInggal di Kartini.
Udah di link back tuch..
Eh, ada Bangkinang Blogger COmunity g ??
@fantasticdream5
ReplyDeleteoh,
nggak tau...
kayaknya nggak ada deh...
knapa nggak dibuat aja?