Pages

10 November 2009

Tatapan yang Tak dapat Kumengerti

Oleh: Resty Urfalina Jalil

Ketika hati ini menghilang

Haruskah jiwaku tinggalkan tempatnya di saat yang bersamaan?

Kenapa hanya ada jasadku di sini?

Dan kulihat ia menatapku

Tatapan macam apa itu?

Bukan keteduhan yang berpendar

Bukan juga ketulusan yang menembus mataku

Tatapan bencikah?

Tatapan penuh amarahkah?

Tatapan kosongkah?

Ataukah tatapan tajam yang menikam jantungku?

Yang pasti itu bukan tatapan dengan nada kasihan

Dustakah nyanyian yang terdengar tulus itu?

Atau hanya aku yang salah mendengar?

Tapi yang pasti aku tidak tuli

Dan aku yakin aku tidak salah mengartikan nyanyian itu

Munginkah para bintang dapat berubah menjadi kabut hitam?

Yang ku tahu cahaya yang begitu terang

tidak mungkin menjadi kabut yang tak bermakna

dan yang pasti para bintang tak pernah berhenti bersinar

begitu juga denganmu, bintang paling terang

lalu kenapa hanya ada jasadku di sini?

Jasadku tanpa hati

Jasadku yang telah ditinggalkan oleh jiwaku

Sedangkan malam perlahan mulai meleburkanku

Dan kulihat ia menatapku dengan tatapan yang tak dapat kumengerti…